Masyarakat Indonesia sejak dahulu sudah memanfaatkan tumbuhan sebagai obat maupun bahan kosmetik untuk perawatan kulit. Meningkatnya trend “back to nature” dimana masyarakat percaya bahwa senyawa aktif dari bahan alam relatif lebih aman dan ramah lingkungan dibandingkan senyawa kimia sintetik. Selain itu, kosmetik herbal juga dianggap memiliki efek samping yang lebih sedikit. Keanekaragaman hayati yang besar di Indonesia merupakan salah satu faktor pendukung pengembangan produk kosmetik dari bahan alam. Pengembangan produk kosmetika dari bahan alam merupakan salah satu upaya dalam mendukung kemandirian bangsa di bidang kesehatan. Salah satu bentuk perwujudan pengembangan tersebut adalah dengan adanya industri kosmetik dari bahan alam.Lombok sebagai pulau di bagian Indonesia timur, memiliki beberapa biodiversitas unggulan seperti kelor, rumput laut, dan lainnya. Berbagai tanaman tersebut dapat dimanfaatkan guna meningkatkan nilai tambahnya dalam bentuk kosmetik. Adanya sumber daya alam ini diharapkan dapat mengembangkan industri kosmetik dengan segmen pasar yang lebih spesifik. Oleh karena itu, berdasarkan kondisi tersebut, Program Studi S1 Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan akan melaksanakan kuliah pakar dengan tema “Pengembangan Kosmetika Herbal di Pulau Lombok” pada tanggal 2 April 2021 dengan mengundang pakar yaitu :1. Dr. apt. Noorma Rosita, M.Si (Dosen Fakultas Farmasi Universitas Airlangga)2. Septia Erianty (Owner Organic Lombok)Alhamdulillah pada kuliah pakar kali ini mahasiswa dapat menambah informasi mengenai dampak bahan berbahaya bagi kesehatan kulit, mengetahui cara pembuatan kosmetik dari bahan alam, dan memahami tantangan yang ada di lapangan dalam memproduksi kosmetik herbal di Lombok.