MATARAM – Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Samarinda (STIKSAM) dan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) telah berpartisipasi dalam Mobility Program yang diinisiasi oleh PT. Obat Inovasi Indonesia. Kegiatan ini dilaksanakan pada 4-8 November 2024 sebagai bagian dari Batch 3 Mobility Program, yang melibatkan 8 kampus di seluruh Indonesia, termasuk STIKSAM dan UMMAT.

Mobility Program merupakan bagian dari Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang mendorong pertukaran dosen dan mahasiswa antar institusi untuk memperluas wawasan, pengalaman, dan jaringan. Program ini bertujuan untuk memperkenalkan pengalaman baru bagi dosen dan mahasiswa, sekaligus memperkuat kolaborasi antar perguruan tinggi dalam rangka pengembangan keilmuan dan pengabdian kepada masyarakat.

Wakil Rektor 1 UMMAT, Dr. Harry Irawan Johari, S.Hut., M.Si., dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya Mobility Program ini. Ia mendorong seluruh peserta untuk memanfaatkan kesempatan tersebut sebaik-baiknya. “Jalinlah komunikasi, kembangkan jaringan, dan jangan ragu untuk berbagi ide-ide inovatif yang dapat membantu kita menciptakan solusi bagi tantangan yang dihadapi masyarakat saat ini,” ujar Harry.

Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan UMMAT, apt. Nurul Qiyam, M.Farm.Klin., menekankan pentingnya program ini dalam memberikan pengalaman yang berharga bagi mahasiswa dan dosen dalam pengembangan keilmuan dan profesionalisme di bidang farmasi. “Sebagai mahasiswa dan calon profesional di bidang farmasi, kita memiliki tanggung jawab untuk tidak hanya menguasai ilmu pengetahuan, tetapi juga menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Melalui Mobility Program ini, kita ingin menginspirasi mahasiswa untuk belajar dari pengalaman, berbagi pengetahuan, dan menjalin kerjasama yang dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat,” ungkap Nurul.

Dalam kesempatan ini, STIKSAM mengirimkan delegasi yang terdiri dari Dr. apt. Eka Siswanto Syamsul, M.Sc, yang merupakan Ketua Badan Penjaminan Mutu STIKSAM, serta dua orang mahasiswa, Muhammad Donny Sutanto dan Sigit Candra Wicaksono, masing-masing dari program studi DIII Farmasi dan S1 Farmasi.

Dr. Eka dalam sambutannya menyampaikan bahwa salah satu parameter penting untuk menilai kualitas sebuah perguruan tinggi adalah seberapa besar kontribusi alumni terhadap masyarakat. “Kontribusi ini dapat dilihat dari seberapa banyak lulusan yang berhasil bekerja, melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi, atau bahkan menjadi pengusaha. Hampir semua perguruan tinggi kini berinovasi dengan berbagai program untuk meningkatkan kualitas lulusannya,” ujar Dr. Eka.

Lebih lanjut, Dr. Eka juga menyoroti pentingnya Mobility Program sebagai salah satu alternatif yang tepat untuk meningkatkan kualitas pendidikan. “Program ini memungkinkan terjadi pertukaran dosen dan mahasiswa, memberikan kesempatan untuk menambah teman baru, belajar di tempat yang berbeda, serta bekerja sama dalam riset dan pengabdian masyarakat,” tambahnya.

Kegiatan Mobility Program ini tidak hanya memberikan tantangan bagi para peserta untuk beradaptasi di institusi lain, tetapi juga membuka kesempatan untuk menggali informasi dan berbagi pengalaman dalam berbagai bidang, baik dalam tridharma perguruan tinggi (pendidikan, penelitian, dan pengabdian) maupun kegiatan kemahasiswaan.

Kegiatan ini menjadi peluang berharga untuk mempererat kerjasama antar perguruan tinggi dan meningkatkan kualitas lulusan serta kontribusinya terhadap masyarakat. Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, diharapkan program ini dapat memberikan dampak yang positif bagi kemajuan dunia pendidikan dan profesi farmasi di Indonesia.

Kedua delegasi mahasiswa STIKSAM, Muhammad Donny Sutanto dan Sigit Candra Wicaksono, turut merasakan manfaat besar dari program ini. Mereka berharap dapat mengaplikasikan pengetahuan yang didapat selama pertukaran ini untuk pengembangan diri dan dunia farmasi di masa depan.